Pengaruh
Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun guna
memenuhi
Tugas
mata pelajaran Bahasa Indonesia
Tema : “Bahasa”
Disusun oleh:
1.
Febby Cyntia. NIS : 7623
2.
Rika
Indah Sari. NIS : 7793
3.
Safira
Nur Alina. NIS : 7810
4.
Shilfina. NIS : 7820
Kelas : XI IPA 2
MADRASAH
ALIYAH NAHDLATUL ULAMA BANAT KUDUS
JL. KHM. Arwani Amin Krandon Kudus Telp. (0291) 443143
Tahun Pelajaran
2014/2015
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya tulis
yang berjudul “Pengaruh Bahasa Gaul
Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia” telah disetujui dan disahkan oleh
guru pembimbing guna memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Kudus, Maret 2015
Pembimbing
|
Penulis
1. Febby Cyntia ..........
2. Rika Indah S. ..........
3. Safira Nur A. ..........
4. Shilfina ..........
|
ABSTRAKS
Cyntia, Febby. Sari, Rika Indah.
Alina, Safira Nur. dan Shilfina. “Pengaruh
Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia”.
Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap
eksistensi bahasa indonesia.
Bahasa
meruapakan simbol khas dari suatu negara ataupun wilayah, karena bahasa
merupakan unsur vital dalam berkomunikasi atau sebagai alat komunikasi paling
utama. Negara Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa umum atau
utama dalam bernegara, berbeda dengan negara Amerika yang menggunakan bahasa
Inggris dalam bernegara. Akan tetapi, berkomunikasi menggunakan bahasa
indonesia dengan baik dan benar kian hari mulai luntur dari lidah warga Indonesia
sendiri. Terutama pada remaja Indonesia yang mulai terpengaruh dengan budaya
bahasa gaul.
Penulisan
karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan metode telaah pustaka, yaitu dengan
membaca buku, artikel, pendapat para ahli, dan wawancara kepada salah satu
siswi di MA NU Banat Kudus.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminologi mengartikan bahasa sebagai
sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat
untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Fungsi bahasa
menurut Abidin, dkk ( 2010 : 3 ) menjelaskan bahwa fungsi utama bahasa adalah
sebagai media komunikasi.
Kata Kunci : Bahasa Baku, Bahasa Gaul, Remaja
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan
judul “Pengaruh Bahasa
Gaul
Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia”. Shalawat dan salam semoga selalu terlantunkan
kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW.
Karya
tulis ilmiah ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penulisan karya tulis ini juga merupakan salah satu bentuk sumbangsih penulis
terhadap kemajuan dan peningkatan sumber daya manusia terutama dalam bidang
penulisan ilmiah. Selain itu, karya tulis ini juga ditujukan untuk memeberikan saran kepada remaja Indonesia
yang terbiasa menggunakan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari.
Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada Bp.
Drs. Moh. Muhsir, selaku guru
pembimbing, staff perpustakaan MA NU Banat Kudus yang telah memberikan saran
dan bantuan, serta semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penulisan
karya tulis ini.
Penulis berkeyakinan bahwa karya tulis ini masih
jauh dari sempurna, namun penulis berharap semoga karya tulis ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Kudus, Maret 2015
Tim
penyusun
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
·
Dengan seni hidup menjadi indah, dengan
agama hidup menjadi berkah, dengan ilmu hidup menjadi terarah, dan dengan
bahasa hidup tidak akan terpecah belah.
·
Jika perkataan adalah sebuah pedang,
maka bahasa yang akan mengendalikannya.
·
Disiplin dalam
bertugas, Dewasa dalam bertindak, dan Dinamis dalam kegiatan.
PERSEMBAHAN :
Karya tulis ini
kami persembahkan kepada :
1. Orang
tua dan keluarga tercinta.
2. Drs.H.Moh.Said,
M.Pd.I selaku kepala MA NU Banat Kudus.
3. Ibu
Rina Oktaviani, S.Pd selaku wali kelas XI IPA 2.
4. Bapak
Drs. Moh. Muhsir selaku guru pembimbing.
5. Guru
dan Karyawan MA NU Banat Kudus.
6. Teman-teman
XI IPA 2 yang kami sayangi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………... vii
BAB I PENDAHULUAN ……….……………………………………………. 1
1.1.
Latar Belakang ……….…………………………………………… 1
1.2.
Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
1.3.
Tujuan Penulisan …………………………………………………. 3
1.4.
Manfaat Penulisan ……………………………………..………… 3
1.5.
Sistematika Penulisan …………………………………………….. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 6
2.1. Pengertian Bahasa …..……………………………………………….. 6
2.2. Fungsi Bahasa ……….………………………………………………. 7
2.3. Pengertian Bahasa Baku ……………………………………………... 7
2.4. Pengertian Bahasa Gaul …..………………………………………….. 8
2.5. Struktur Dalam Pemakaian Bahasa Gaul ……………………………. 9
BAB III METODE PENULISAN …………………………………………… 12
3.1. Metode Penulisan ……………………………………….…………… 12
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ...............................……………. 13
4.1. Eksistensi Bahasa Indonesia ………………………………………… 13
4.2. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia ………………… 14
4.3. Media Mempengaruhi Perkemkembangnya Bahasa
Gaul …………… 14
4.4. Cara Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul ……………………….. 15
BAB V PENUTUP ………………………………………………………… 17
5.1. Simpulan …..…………………………………………………………. 17
5.2. Saran …………………………………………………………………. 17
DARTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bahasa meruapakan simbol khas dari suatu negara ataupun wilayah, karena
bahasa merupakan unsur vital dalam berkomunikasi atau sebagai alat komunikasi
paling utama. Dalam melakukan interaksi, hubungan sosial dengan sesama di
masyarakat, setiap orang butuh bahasa. Bahasa sangat beragam di dunia ini,
karena setiap negara mepunyai bahasa masing-masing yang berbeda satu sama lain,
bahkan bahasa dapat membedakan antara negara yang satu dengan negara yang lain.
Negara Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa umum atau utama dalam bernegara, berbeda dengan negara Amerika
yang menggunakan bahasa Inggris dalam bernegara. Jadi, bahasa juga dapat
menjadi ciri dari suatu negara. Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau
atau wilayah mempunyai berbagai macam bahasa yang berbeda tiap pulau dan
daerahnya yang disebut bahasa daerah. Bahasa daerah ini dipakai dalam keadaan
nonformal, dalam arti saat berinteraksi sesama warga satu daerah. Sedangkan
dalam acara formal menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa penuturnya, karena bahasa Indonesia adalah bahasa yang diakui dan disepakati rakyat Indonesia dalam Sumpah Pemuda adalah Bahasa Indonesia. Bahasa daerah dari suatu daerah yang satu dengan yang lain
berbeda, contohnya Jawa Barat mempunyai bahasa Sunda sebagai bahasa daerah,
sedangkan Medan mempunyai bahasa Batak.
Bahasa daerah ini dapat membedakan wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
Makin berkembangnya waktu, maka pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang
dikenal dengan bahasa gaul. Anak remaja menganggap kalau tidak mengerti bahasa
gaul berati remaja tersebut tidak gaul. Bahasa gaul makin meraja di kalangan remaja
bahkan tak jarang banyak orang berpendidikan pun menggunakan bahasa gaul ini,
baik dalam bentuk lisan maupun tulisan baik dalam waktu formal maupun
non-formal mengakibatkan penggunaan bahasa menjadi tidak baik dan tidak benar.
Dalam makalah ini penulis akan mencoba mengupas segala sesuatu tentang bahasa
gaul di Indonesia khususnya dikalangan remaja.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana eksistensi Bahasa Indonesia saat ini ?
2.
Bagaimana pengaruh eksistensi bahasa gaul terhadap
Bahasa
Indonesia ?
3.
Bagaimana perkembangan
bahasa gaul dikalangan remaja ?
4.
Bagaimana mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa
gaul
terhadap remaja ?
1.3.
Tujuaan Penulisan
Tujuan Penulisan karya ilmiah sejalan
dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Pengertian Bahasa.
2. Fungsi Bahasa.
3. Pengertian Bahasa Baku.
4. Pengertian Bahasa Gaul.
5. Struktur Bahasa
Gaul.
1.4.
Manfaat Penulisan
Karya tulis ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik
secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis karya tulis ini berguna sebagai pengembangan konsep kebahasaan.
Secara praktis karya tulis ini
diharapkan bermanfaat bagi:
1.
Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan
konsep keilmuan khususnya tentang kebahasaan.
2.
Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep kebahasaan
baik secara teoritis maupun secara praktis
1.5.
Sistematika
Penulisan
A. Bagian
Awal
·
HALAMAN JUDUL
·
ABSTRAK
·
KATA PENGANTAR
·
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
B. Bagian Inti
·
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
1.2. Rumusan
Masalah
1.3. Manfaat
Penulisan
1.5.
Sistematika Penulisan
·
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Bahasa
2.2. Fungsi
Bahasa
2.3.
Pengertian Bahasa Baku
2.4.
Pengertian Bahasa Gaul
2.5.
Struktur Dalam Pengertian Bahasa Gaul
·
BAB III METODE PENULISAN
3.1. Metode
Penulisan
·
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Eksistensi Bahasa Indonesia
4.2.
Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
4.3. Media
Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul
·
BAB V PENUTUP
5.1.
Simpulan
5.2. Saran
C.
Bagian Akhir
·
DAFTAR PUSTAKA
·
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Bahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminologi mengartikan
bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan
diri. Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang
dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-paru
menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat mulut. Abidin,
dkk (2010 : 1). Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua
pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi
antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Dari beberapa
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi
antara anggota masyarakat.
2.2.
Fungsi Bahasa
Fungsi
bahasa menurut Abidin, dkk (2010 : 3) menjelaskan bahwa fungsi utama bahasa
adalah sebagai media komunikasi, tetapi selain sebagai media komunikasi bahasa
juga memiliki fungsi lain yaitu :
1.
Fungsi ekspresif bahasa dapat digunakan untuk
mengekspresikan ide, gagasan, dan pengelaman. Contohnya dalam puisi. Pengarang
mengeksperikan ide, gagasan dan pengalamanya dengan bahasa yang ditulis per
bait yang disebut puisi.
2.
Fungsi estetis bahasa sebagai media yang indah untuk
menyampaikan pesan. Fungsi estetis ini biasa diwujudkan dalam bentuk karya
sastra.
3.
Fungsi informatif artinya bahasa dapat digunakan untuk
menginformasikan sesuatu kepada orang lain.
4.
Alat fungsional artinya bahasa dapat dijadikan sebagai
alat untuk mencapai tujuan tertentu.
2.3.
Pengertian Bahasa Baku
Setiap
negara mempunyai bahasa resmi masing-masing. Dalam Bahasa Indonesia bahasa
resmi itu disebut bahasa baku. Bahasa baku terdiri dari kata-kata yang baku.
Kata-kata baku adalah kata-kata yang sesuai dengan standar aturan kebahasaan
yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan
sesuai dengan perkembangan zaman, dengan kata lain bahasa baku adalah bahasa
yang menjadi bahasa pokok dan bahasa standar serta acuan yang digunakan sehari-hari
pada bahasa percakapan maupun bahasa tulisan. Bahasa baku lazim digunakan dalam
:
1.
Komunikasi resmi (Tertulis).
Contoh : Surat-menyurat resmi, pengumuman resmi,
undang- undang dan lain-lain .
2.
Wacana Teknis.
Contoh : Laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran
dan lain-lain.
3.
Pembicaraan di Depan Umum.
Contoh : Ceramah, kuliah, pidato dan lain-lain.
4.
Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya
(Formal).
Contoh : Guru terhadap murid, saat
sedang rapat di intansi tertentu, pembicaraan kenegaraan.
2.4.
Pengertian
Bahasa Gaul
Bahasa gaul
atau bahasa prokem yang khas Indonesia dan jarang dijumpai di negara-negara
lain kecuali di komunitas-komunitas Indonesia. Bahasa gaul dijadikan sebagai
bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir tahun
1980-an. Pada saat itu ia dikenal sebagai bahasanya para anak jalanan
disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Namun seiring
bertambahnya waktu bahasa prokem yang tadinya hanya dipakai para preman atau
anak jalanan sebagai bahasa rahasia beralih fungsi menjadi bahasa gaul.
2.5.
Struktur
Dalam Pemakaian Bahasa Gaul
Struktur dan
tata bahasa dari bahasa prokem tidak terlalu jauh berbeda dari bahasa formalnya
(Bahasa Indonesia). Pada dasarnya ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri
khusus, singkat, lincah, dan kreatif. Dalam banyak kasus kosakata yang
digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang diperpendek
melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek. Hal
itu dapat dilihat dari :
a.
Pengunaan awalan E
Kata “emang”
itu bentukan dari kata memang yang disisipkan bunyi “e”. Disini jelas terlihat
terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi
perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
b.
Kombinasi K, A, G
Kata “kagak”
bentukan dari kata tidak yang bunyinya “tid” diganti “kag”. Huruf konsonan pada
kata pertama diganti dengan “k” huruf vocal “i” diganti “a”. Huruf konsonan
kedua diganti “g”. Sehingga kata “tidak” menjadi “kagak”.
c.
Sisipan E
Kata “temen”
merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal “a” menjadi “e”. Hal ini
mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.
Dari bahasa
gaul kemudian muncul istilah bahasa alay, tapi cenderung sama dengan bahasa
gaul bahasa gaul tapi bahasa alay ini lebih cenderung terlihat dari tulisan
bukan lisan. Contoh yang merupakan jenis-jenis padanan kata yang ada dalam kamus
alay :
1.
Nama yang dibuat dengan bahasa alay dalam situs
jejaring sosial
Contoh : Andjanie
celalloe bersammah kamoe.
2.
Tulisannya menggunakan huruf besas-kecil. “aLoW kLiAnZ
hArUz ADd GwE YaH!!” atau dengan angka “K4Ng3nZ dWEcChh”
Contoh
penulisan lain dengan bahasa alay :
a.
Meminta orang lain untuk menambahkan jadi teman dalam
situs jejaring sosial : “j9n lupa ett ghw”.
-
Iya : Ia, ea, y, yeach,
dan lain-lain.
-
Kamu : Kamuh, kammo, kamoh, kamuwh, kamyu, qamu, dan
lain-lain.
-
Aku : Akyu, aq, akko, akkoh, aquwh, dan lain-lain.
-
Maaf : Mu’uph, muphs, maav, dan lain-lain.
-
Lagi : Agi, agy
-
Makan : Mums, mu’umhs, dan lain-lain.
-
Lucu : Lutchuw, uchul, luthu, dan lain-lain.
-
Siapa : Cppa, cp, ciuppu, siappva, dan lain-lain.
-
Apa : Uppu, apva,
aps, dan lain-lain.
-
Narsis : Narciezt, narciest, dan lain-lain.
Semakin bertambahnya waktu semakin
bertambah bahasa-bahasa gaul yang muncul sehingga kosa kata gaul pun semakin
banyak.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1.
Metode
Penulisan
Penulisan karya
ilmiah yang berjudul “PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP EKSISTENSI BAHASA
INDONESIA” dilakukan dengan melalui berbagai tahap,
yaitu :
a.
Pencarian
Ide.
Ide penulisan
ini diperoleh dari pengamatan terhadap pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi
bahasa indonesia.
b.
Perumusan
Masalah.
c.
Pengumpulan
Informasi.
Informasi
dikumpulkan melalui telaah pustaka baik
buku, maupun artikel-artikel.
d.
Pengamatan Sederhana.
e.
Pengambilan Kesimpulan dan Saran.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Eksistensi
Bahasa Indonesia
Di zaman
sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia kian menurun. Masuknya berbagai
bahasa asing yang tidak mungkin kita tolak dan ada beberapa kata asing yang
diserap menjadi kosa kata Indonesia. Namun, disisi lain, keberagaman bahasa
serapan juga menjadi masalah bagi orsinilitas bahasa yang kian mengkhawatirkan
dan penggunaan tata bahasa yang kian serampangan baik tulisan maupun lisan.
Tentu saja, media televisi, koran, radio, internet dan merek dagang import
adalah termasuk faktor pendorong utama yang ikut mencederai kebahasaan kita.
Fenomena ini sangat terlihat jelas pada pengunaan bahasa oleh anak-anak muda
saat ini. Munculah istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan sebagainya. Di
kalangan remaja, film import juga ikut mempengaruhi perkembangan kebahasaan
yang seharusnya menjadi pondasi komunikasi. Sebut saja misalnya film animasi
dari negara tetangga, ipin-upin, yang diputar dengan menggunakan bahasa Melayu.
Merek dagang asing juga dengan seenaknya masuk dengan bahasa aslinya, tanpa
melakukan penyesuaian dengan bahasa nasional. Kebahasaan kita menjadi seperti
pasar, dimana semua bahasa bercampur baur. Dengan kata lain keberadaan bahasa
Indonesia semakin terkalahkan dengan munculnya bahasa lain seperti bahasa gaul.
4.2.
Pengaruh
Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Di era
globalisasi ini penggunaan bahasa gaul makin meraja dan terus muncul bahasa
gaul baru yang membuat eksistensi bahasa Indonesia kian menurun. Penggunaan
bahasa gaul ini membuat remaja makin sulit mengetahui bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Bahkan penggunaan bahasa yang terlalu sering mebuat orang-orang
tak sadar bahwa bahasa tersebut bukan bahasa yang baik dan benar. Tidak jarang
dalam acara formal pun banyak orang yang menggunakan bahasa gaul yang dalam
konteksnya tidak sengaja.
4.3.
Media
Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul
Terlihat
dari contoh struktur bahasa gaul bahwa media sangat berpengaruh terhadap
penggunaan bahasa gaul, khususnya situs-situs jejaring sosial. Penikmat
situs-situs jejaring sosial kebanyakan adalah remaja. Tulisan seorang remaja di
situs jejaring sosial yang menggunakan bahasa gaul, akan dilihat dan bisa jadi
ditiru oleh remaja lain. Selain remaja anak sekolah dasar pun banyak yang
menggunakan situs jejaring sosial. Berarti banyak juga remaja yang seharusnya
diberikan atau diajarkan bahasa yang baik dan benar dengan adanya situs
jejaring sosial sebagai media juga dapat berpengaruh besar. Tapi tidak dapat
dipungkiri bahwa penyerapan bahasa gaul dikalangan anak dan remaja yang tengah
membuming merupakan bagian dari konformitas terhadap lingkungan. Yang dimaksud
konformitas adalah meleburkan diri pada lingkungan agar mendapat pengakuan.
Dalam perkembangan sosial anak usia SD dan remaja, konformitas memang amat
diperlukan karena akan meningkatkan self esteem (harga diri) anak. Jadi,
biarkan saja anak remaja menggunakan bahasa gaul yang memang diperlukan bagi
perkembangan sosialnya. Yang harus diajarkan pada anak remaja adalah soal
penempatan, dalam arti kapan dan kepada siapa bahasa tersebut boleh digunakan.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa media berpengaruh besar terhadap
penyebaran bahasa gaul.
4.4.
Cara
Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul
Tidak dapat
dipungkiri kita bermasyarakat, bersosialisasi lebih sering menggunakan bahasa
gaul. Para remaja dalam perkembangan psikologis pun tidak bisa ditolak atau
dicegah untuk tidak terbiasa dengan bahasa gaul, karena itu memang suatu proses
dalam psikologisnya. Dengan kata lain penggunaan bahasa gaul tidak bisa kita
hilangkan atau cegah perkembangannya. Yang dapat kita lakukan yaitu :
1.
Memberi pengertian yang lebih mendalam akan pentingnya
berbahasa yang baik dan benar.
2.
Menanamkan sikap cinta bahasa sendiri pada anak-anak
atau remaja dengan berbagai cara, contohnya mengadakan lomba puisi dan
lain-lain.
3.
Dan yang paling penting dimulai dari diri sendiri.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Simpulan
Jadi,
keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia.
Namun disisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak-anak dan
remaja karena perkembangan psikologis keduanya menuntut mereka agar diakui di
masyarakat dan salah satunya dengan mengikuti tren bahasa gaul itu sendiri.
Oleh karena itu perkembangan bahasa gaul tidak dapat dicegah tetapi dapat
diminimalisir jika kita kembali meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia itu
sendiri.
5.2.
Saran
Dari
simpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut :
1.
Hendaknya lebih diadakan pemahaman yang lebih kepada
anak remaja.
2.
Mulalilah dari diri sendiri untuk membudidayakan
bahasa Indonesia, dan meningkatkan kembali eksistensinya.